Eddy Current Testing (ECT

INSPEKSI PIPA CHILLER UNTUK MENJAGA KEHANDALAN SISTEM HVAC

Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) digunakan dalam berbagai bangunan termasuk rumah, gedung perkantoran, pabrik, pusat perbelanjaan, dan lainnya. Fungsi utama sistem HVAC di daerah tropis seperti Indonesia adalah:

1. Ventilasi (Ventilation) untuk memastikan sirkulasi udara yang cukup di dalam ruangan untuk menghilangkan polusi udara, menjaga kelembaban yang sesuai, dan menyediakan oksigen yang cukup;

2. Pengkondisian Udara (Air Conditioning) untuk mengatur suhu dalam ruangan.

Sistem HVAC terdiri dari beberapa komponen, termasuk pendingin udara (chiller atau unit kondenser), pompa sirkulasi, saluran udara, ducting, perangkat pengatur suhu, dan pengontrol otomatis. Dengan bekerja bersama-sama, komponen-komponen ini menciptakan kondisi lingkungan yang optimal di dalam bangunan, memastikan kenyamanan penghuni dan efisiensi energi yang baik.

Salah satu komponen utama HVAC untuk mendinginkan suhu udara adalah chiller. Pipa chiller sering beroperasi di bawah tekanan, getaran, paparan perubahan suhu, dan terkadang di lingkungan bahan korosif yang mengalir melalui atau di sekitar pipa. Kondisi ini dapat menyebabkan erosi, penipisan, kegetasan dan keretakan pipa yang berujung pada kebocoran pipa. Beberapa konsekuensi buruk dapat terjadi jika pipa chiller mengalami kebocoran, antara lain:

1. Penurunan Efisiensi: Pipa chiller yang bocor dapat menyebabkan berkurangnya efisiensi sistem karena kebocoran fluida pendingin mengakibatkan penurunan kemampuan sistem untuk menyerap dan menghilangkan panas secara efisien.

2. Penurunan Kinerja Sistem: Sistem chiller akan mengalami penurunan kinerja akibat berkurangnya jumlah fluida pendingin yang beredar dalam sistem. Hal ini dapat menyebabkan suhu ruangan yang tidak dapat dijaga pada tingkat yang diinginkan.

3. Penggunaan Energi yang Lebih Tinggi: Chiller yang bocor harus bekerja lebih keras untuk mencapai suhu yang diinginkan, hal ini dapat menyebabkan peningkatan penggunaan energi yang berakibat pada membengkaknya biaya operasional.

4. Kerusakan pada Komponen: Bocornya pipa dapat menyebabkan tekanan dalam sistem menjadi tidak stabil. Hal ini dapat merusak komponen-komponen terkait lainnya seperti kompresor dan katup, yang semuanya bekerja dalam batas tekanan tertentu.

Oleh karena itu mencegah terjadinya kebocoran pada pipa chiller HVAC sangat penting untuk mencegah dampak negatif yang lebih besar dan kerugian.

Salah satu cara utama pencegahan adalah inspeksi berkala terhadap pipa chiller menggunakan teknik Eddy Current Testing (ECT) untuk mendeteksi cacat seperti penipisan, retak dan bocor. ECT adalah salah satu metode pengujian Uji Tak Rusak (Non Destructive Testing / NDT) yang telah banyak digunakan untuk pemeriksaan pipa heat exchanger, condenser and chiller di berbagai industri termasuk sistem HVAC.

Eddy Current Testing (ECT

Kelebihan metode ini adalah tidak merusak benda uji sehingga dapat dilakukan berulang-ulang, dan kecepatan inspeksi yang tinggi. Dengan melakukan asesmen terhadap kondisi setiap batang pipa, inspektor dapat segera memutuskan untuk melakukan penyumbatan (plug) untuk mencegah dampak buruk terhadap sistem. Dengan mengetahui kondisi setiap batang pipa, pemilik gedung dapat menyusun rencana pemeliharaan chiller dan penggantian pipa (retubing) di waktu mendatang.

ECT adalah metode inspeksi yang efisien dan efektif untuk memastikan kehandalan sistem HVAC Anda. Silahkan hubungi kami jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai Eddy Current Testing.

ISI FORM
Chat WhatsApp
×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× How can I help you?