Salah satu upaya untuk meningkatkan produktifitas suatu pabrik saat ini adalah mengontrol dan mengurangi jumlah produk yang ikut terbuang sebagai limbah. Banyak industri makanan dan minuman di Indonesia yang sedang berusaha mengurangi rasio product lost setiap tahun nya. Proses dan usaha ini jelas akan memunculkan banyak tantangan untuk user.
Salah satu tantangan yang seringkali di hadapi oleh user adalah biaya dan juga waktu yang diperlukan untuk melakukan pengurangan product lost tersebut. Banyak metode yang bisa di lakukan dan saat ini salah satu metode umum yang banyak di gunakan adalah dengan melakukan pengujian BOD (Biochemical Oxygen Demand) pada sample limbah yang hendak di buang oleh pabrik. BOD sendiri di nilai sebagai salah satu cara yang bisa user gunakan untuk menentukan kadar carbon dalam sample sebagai justifikasi berapa banyak produk yang ikut terbuang sebagai limbah.
Tantangan dan pertanyaan berikut nya yang muncul adalah bagaimana cara untuk meminimalisir biaya dan waktu pengujian carbon tersebut. Proses uji BOD yang memakan waktu sampai dengan 5 hari jelas akan memakan waktu dan biaya yang tidak kecil.
Jawaban dari tantangan dan pertanyaan tersebut adalah dengan melakukan pengujian TOC (Total Organic Carbon). Keuntungan menggunakan parameter TOC ini adalah user bisa mendapatkan nilai carbon sebagai justifikasi berapa banyak produk yang terbuang sebagai limbah cukup menggunakan sedikit sample air limbah dan juga waktu Analisa yang jauh lebih cepat yaitu hanya 10 menit per satu pembacaan TOC (Menggunakan Sievers InnovOx TOC Analyzer dari VEOLIA)
