Proses produksi minyak sawit merupakan lingkungan yang sangat korosif karena kombinasi faktor kimia, suhu, dan fisik pada seluruh tahap pemrosesan. Lingkungan ini menimbulkan tantangan signifikan terhadap daya tahan peralatan pabrik akibat adanya zat-zat agresif, suhu tinggi, dan kelembapan.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya korosi pada pengolahan minyak kelapa sawit adalah komposisi kimia dari bahan baku dan produk sampingannya. Tandan buah segar (TBS) mengandung asam organik, terutama asam lemak bebas (Free Fatty Acid / FFA), yang dapat meningkat selama penyimpanan atau karena penundaan dalam pemrosesan. FFA ini, bersama dengan senyawa asam lainnya seperti fosfolipid dan kotoran organik, dapat menjadi sumber korosi apabila terpapar suhu tinggi dan kelembapan. Selama sterilisasi, buah sawit terpapar uap bertekanan tinggi (seringkali pada suhu 140–145°C), yang mempercepat reaksi hidrolisis dan meningkatkan konsentrasi FFA. Lingkungan asam ini berkontribusi terhadap degradasi logam, terutama pada permukaan baja karbon.

Proses penggilingan minyak sawit melibatkan beberapa tahap yang memaparkan mesin dan sistem perpipaan pada berbagai suhu dan zat kimia. Misalnya, selama proses penghancuran dan pemerasan, dinding sel buah pecah melepaskan minyak dan air yang mengandung kotoran dan asam. Campuran ini dapat menimbulkan korosi lokal, khususnya pada area tempat terkumpulnya sedimen. Ketika minyak sawit mentah (CPO) diproses lebih lanjut, ia mengalami pemurnian dan penjernihan, di mana air, udara, dan padatan tersuspensi memicu oksidasi dan karat. Kadar air yang tinggi dalam lumpur dan air limbah juga memfasilitasi microbial-induced corrosion (MIC), yang disebabkan oleh bakteri penghasil produk sampingan korosif seperti hidrogen sulfida.
Tahap pemurnian, yang meliputi penghilangan getah, netralisasi, pemutihan, dan penghilangan bau, semakin meningkatkan risiko korosi. Pada tahap netralisasi, soda kaustik ditambahkan untuk menghilangkan FFA, tetapi jika tidak terkontrol dengan benar, dapat merusak baja ringan dan logam paduan (Alloy). Lebih jauh lagi, ion klorida yang masuk selama pengolahan atau akibat kontaminasi air dapat menyebabkan korosi pitting.
Salah satu mitigasi kebocoran dan pecahnya peralatan pada pabrik pengolahan kelapa sawit akibat korosi adalah dengan memantau sisa ketebalan dinding peralatan yang terbuat dari logam. Pengukuran ketebalan dengan alat Ultrasonics Thickness Gage (UTTG) yang menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. Alat ini bekerja dengan prinsip mengirimkan pulsa gelombang ultrasonik dari transduser ke dalam material. Gelombang suara tersebut merambat melalui material, dipantulkan oleh permukaan

Alat UTTG berguna untuk mengukur ketebalan tanpa merusak material (non destruktif) dan umum digunakan untuk memeriksa korosi, erosi, atau keausan pada pipa, tangki, dan komponen struktural dimana akses hanya dapat dilakukan dari satu sisi. Alat UTTG modern telah dilengkapi dengan fitur-fitur yang bermanfaat di lapangan seperti transduser untuk mengukur benda dengan permukaan suhu tinggi; kemampuan untuk mengabaikan ketebalan cat atau coating sehingga operator tidak perlu mengelupas lapisan pelindung; tampilan waveform ultrasonik untuk verifikasi nilai pengukuran; datalogger untuk penyimpanan data inspeksi lapangan; dan kemampuan mengukur benda non-logam seperti FRP.
Hubungi kami sekarang dan dapatkan konsultasi gratis dari tim ahli kami!
Artikel Lainnya:
- Pengukuran Ketebalan Wadah Kemasan High-Density Polyethylene dengan Hall Effect Thickness GageHigh-Density Polyethylene (HDPE) populer digunakan sebagai bahan wadah kemasan karena daya tahannya, resistensi terhadap bahan kimia, dan efektivitas biaya. Keunggulan wadah kemasan HDPE antara lain:… Read more: <strong>Pengukuran Ketebalan Wadah Kemasan High-Density Polyethylene dengan Hall Effect Thickness Gage</strong>
- Pemantauan Ketebalan Peralatan Proses Produksi Minyak Kelapa Sawit dengan Ultrasonics Thickness Gage (UTTG)Proses produksi minyak sawit merupakan lingkungan yang sangat korosif karena kombinasi faktor kimia, suhu, dan fisik pada seluruh tahap pemrosesan. Lingkungan ini menimbulkan tantangan signifikan… Read more: <strong>Pemantauan Ketebalan Peralatan Proses Produksi Minyak Kelapa Sawit dengan Ultrasonics Thickness Gage (UTTG)</strong>
- Mengukur Ketebalan Fiber Reinforced Plastic (FRP) dengan Ultrasonics Thickness GageFiber Reinforced Plastic (FRP) telah menjadi material yang populer di berbagai industri seperti karena rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi, ketahanan terhadap korosi, dan fleksibilitas… Read more: <strong>Mengukur Ketebalan Fiber Reinforced Plastic (FRP) dengan Ultrasonics Thickness Gage</strong>